MEMAKNAI KEMBALI KONSEP SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA DALAM KONTEKS POLITIK KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA

Tubagus Damanhuri, Galuh Nur Fattah

Sari


ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji pemaknaan kembali konsep Sutan Takdir Alisjahbana dalam konteks politik kebudayaan nasional Indonesia. Melalui perspektif Takdir Alisjahbana, suatu “Masyarakat dan Kebudayaan Baru Indonesia” harus dimaknai kembali dalam spirit modernitas dan progresivitas, sehingga kebudayaan nasional akan selalu relevan dengan zaman kekinian. Politik Kebudayaan Nasional merupakan suatu perjuangan nilai yang hadir di antara para pengkaji budaya, budayawan, masyarakat, dan pemerintah Indonesia untuk merumuskan gagasan dan tatanan kebudayaan nasional dari masa ke masa dalam pelbagai usaha-usaha proaktif,  kreatif dan integratif. Penelitian ini menemukan lima realitas historis politik kebudayaan, Pertama, politik kebudayaan Pra-kemerdekaan menghadirkan diskursus-diskursus kebudayaan yang kemudian mencetuskan kongres kebudayaan sebanyak tujuh kali yang menitikberatkan pada fenomena kebudayaan daerah dan masyarakat multikultural. Kedua, politik kebudayaan pasca kemerdekaan ditandai dengan spirit pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia melalui amandemen pasal 32 UUD 1945, namun praktik kebudayaan sebagai alat tindakan politik (political act). Ketiga, kebudayaan di era Soeharto sangat menitikberatkan pada demokrasi Pancasila sehingga kebudayaan nasional yang dibangun harus selaras dengan kepentingan pembangunan dari penguasa. Keempat, di masa reformasi, individu dan atau komunitas budaya mendapatkan hak-hak kebudayaan, antara lain hak-hak tradisional, hukum adat serta tanah ulayat. Kelima, dewasa ini terlihat menitikberatkan pada agenda strategis kebudayaan nasional melalui visi “Indonesia Bahagia” yang diusung pemerintah. Namun, agenda tersebut hanya suatu nilai teori semata tanpa solidaritas yang nyata, sehingga agenda-agenda strategis kebudayaan nasional hanyalah slogan-slogan kosong yang dibalut citra penguasa semata.

 

Kata Kunci: Sutan Takdir Alisjahbana, Politik Kebudayaan, Nasional Indonesia

           


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Benedict. (1991). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso.

Alisjahbana, Sutan Takdir. (1977). Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta: Idayu Press.

_______________________. (1985). Seni dan Sastra di Tengah Pergolakan Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Dian Rakyat.

_______________________. (1992). Kalah dan Menang. Jakarta: Dian Rakyat.

Arybowo, Sutamat. (2010). Kajian Budaya dalam Perspektif Filosofi. Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Budaya. Vol. 12 No. 2.

Bakker. (1984). Filsafat Kebudayaan: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius dan BPK Gunung Mulya.

Bakker, Anton dan Charris Zubair, Achmad. (1990). Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Bakker, Anton. (1986). Metode-metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Barker, Chris. (2004). Cultural Studies: Teori & Praktik. Terj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Buersen, C.A. Van. (1988). Strategi Kebudayaan. Kanisius: Yogyakarta: Kanisius.

Chisaan, Choirotun. (2008). Lesbumi: Strategi Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKis.

Geertz, Clifford. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books Inc.

_____________. (1992). Politik Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Hadi, Sumasno. (2011). Pemikiran Sutan Takdir Alisyahbana tentang Nilai, Manusia, dan Kebudayaan. Jurnal Filsafat UGM, 21(1), 1-19. doi: https://doi.org/10.22146/jf.3118.

Kohar, Abdul. (2020). Islamic Theology And Rasionalism: Analisis Pemikiran Sutan Takdir Alisyahbana. Tribakti, 31(1), 103-122. doi: https://doi.org/10.33367/tribakti.v31i1.986.

Kleden, Ignas. (2006). “Cultural Studies dan Masalah Kebudayaan di Indonesia.” Makalah: Seminar Peringatan Berdirinya Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana.

Margono, Hartono. (2014). Human Reality and Perfection in the Philosophical View of Sutan Takdir Alisjahbana. Jurnal Miqot, 38(1), 63-81. DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v38i1.52.

Mihardja, Achdiat K. (1998). Polemik Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Mohamad, Goenawan. (1993). Peristiwa Manikebu: Kesusasteraan Indonesia dan Politik di Tahun 1960-an, dalam “Kesusasteraan dan Kekuasaan.” Jakarta: PT Pustaka Firdaus.

Oswell, David. (2006). Culture and Society: An Introduction to Cultural Studies. London: Sage Publications Ltd.

Prasisko, Gigih Yongky. (2019). Demokrasi Indonesia dalam Masyarakat Multikultural. Jurnal Waskita, 3(1). Doi: https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2019.003.01.1

S. Wyer, Robert, etc. (2009). Understanding Culture: Theory, Research, and Application. New York: Psychology Press.

Said, Edwar. (2003). Kekuasaan, Politik, dan Kebudayaan. Penerbit: Pustaka Promothea.

___________. (1995). Kebudayaan dan Kekuasaan: Membongkar Mitos Hegemoni Barat. Terj. Rahmani Astuti. Bandung: Mizan.

Setyawan, Ignatius Roni. (2019) Refleksi Kritis Pembangunan Budaya pda Era Orde Baru dan Reformasi. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 3(1), 1-10. Doi: https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v3i1.3452.

Storey, John. (2015). Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction. Fifth Edition. UK: University of Sunderland.




DOI: https://doi.org/10.55115/widyacarya.v8i1.3537

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.