Nilai Pendidikan Karakter Dalam Pagelaran Wayang Kulit

Farah Afza Mulya, Irma Fauziah

Sari


Wayang kulit merupakan bagian dari bentuk budaya lokal Indonesia yang telah ada dan bertahan sejak zaman nenek moyang. Pertunjukan wayang kulit tidak hanya ditujukan untuk hiburan semata, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diwujudkan dalam setiap sendi kehidupan. Citra manusia diwujudkan melalui permainan wayang. Seni wayang kulit berkembang sebagai sarana penanaman nilai dan penyebaran agama Islam yang cukup efektif. Nilai pendidikan dalam pertunjukan wayang kulit didasarkan pada nilai-nilai logika, etika, teologis, dan estetika. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji, menjelaskan dan menggali nilai pendidikan yang disampaikan melalui pertunjukan wayang kulit.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arifin, Ferdi. “Wayang Kulit sebagai Media Pendidikan Budi Pekerti.” Jantra: Jurnal Sejarah dan Budaya 8, no. 1 (2013): 75–81.

Azizah, Nur. “Perilaku Moral dan Religiusitas Siswa Berlatar Belakang Pendidikan Umum dan Agama.” Jurnal Psikologi 33, no. 2 (2006): 1–16.

Herlyana, Elly. “Pagelaran Wayang Purwa sebagai Media Penanaman Nilai Religius Islam pada Masyarakat Jawa.” THAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam 14, no. 1 (2013): 127–44.

Marsaid. “Islam dan Kebudayaan: Wayang Sebagai Media Pendidikan Islam di Nusantara.” Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 4, no. 1 (2016): 101–30.

Purwadi. “Nilai Pendidikan Budi Pekerti dalam Seni Pewayangan.” Kejawen: Jurnal Kebudayaan Jawa 1, no. 2 (2006): 62–78.

Soeprapto, Sri, dan Jirzanah. “Transformasi Nilai-Nilai dan Alam Pemikiran Wayang Bagi Masa Depan Jati Diri Bangsa Indonesia.” Jurnal Filsafat 19, no. 2 (2009): 147–64.

Solikin, Syaiful M., dan Wakidi. “Metode Dakwah Sunan Kalijaga dalam Proses Islamisasi di Jawa.” PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) 1, no. 2 (2013).

Sutomo, Imam. “Modification of Character Education into Akhlaq Education for the Global Community Life.” Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies 4, no. 2 (2014): 291–316




DOI: https://doi.org/10.55115/widyacarya.v8i1.2522

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.