WAYANG LEMAH LAKON KUNTI YADNYA PADA UPACARA TUMPEK WAYANG DI ISI DENPASAR ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI

I Dewa Ketut Wicaksandita

Sari


Abstrak

Wayang Lemah yang khas tanpa menggunakan media ‘kelir wayang’ pada hari Tumpek Wayang di ISI Denpasar dilakukan setiap enam bulan sekali. Pementasan dilakukan oleh mahasiswa dengan tema yang mengambarkan sebuah pelaksanaan upacara menyangkut pemunculan nilai-nilai sosial dan religi Hindu sebagai isian dalam tutur/wacana dalam dialog wayangnya. Lakon Kunti Yadnya mengisahkan Dewi Kunti beserta kelima putra putranya/Panca Pandawa melakukan Upacara korban suci/Yadnya guna menyucikan atma/roh Dewa Pandu untuk dapat berstana di tempat suci Pamerajan Agung. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis struktur dan fungsi dari pertunjukan Wayang Lemah dalam upacara wali di ISI Denpasar. Penggunaan teori Fungsional dan Struktural dipergunakan guna membedah dan mnganalisis tujuan penelitan. Dipergunakannya Teori Religi ialah guna memperdalam analisis terhadap kemunculan Wayang Lemah dalam upacara wali di Bali. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan kepustakaan terhadap obyek yang dikaji. Hasil analisis terhadap struktur dan fungsi Wayang Lemah lakon Kunti Yadnya dalam upacara Wali di Bali menemukan bahwa, Wayang Lemah terdiri dari dua struktur yaitu struktur Komponen pentas dan struktur lakon. (1) Struktur pentas Wayang Lemah terdiri dari gedebong, benang tukelan, keping uang kepeng, keropak, empat tungguh gender wayang. Sementara pemain terdiri dari seorang dalang, dua orang katengkong (pembantu dalang)dan empat orang pemain gender wayang. (2) Struktur lakon terdiri dari lakon Kunti Yadnya, susunan adegan, penokohan dan tetikesan (gerak wayang). Fungsi dari Wayang Lemah dalam upacara Tumpek Wayang adalah (1)Fungsi Religi, (2) Fungsi Hiburan, (3) Fungsi Kritik Sosial, (4) Fungsi Pendidikan (5) Fungsi Pelestarian

Kata kunci: Wayang Lemah, Struktur Wayang Lemah, Fungsi Wayang Lemah


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bandem, I. M. (1994). Mengembangkan Lingkungan Sosial yang Mendukung Wayang. Mudra Jurnal Seni Budaya, 2(2), 1–15.

Brown, A. R. R. (1980). Struktur dan Fungsi dalam Masyarakat Primitif (Terjemahan). Kuala Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Juliana, I. W. (2017). Tikus Kritikus Dalam Geguritan Yadnya Ring Kuruksetra Karya Dokter Ida Bagus Rai. Denpasar.

Kemenuh, G. P., & Negara. (1969). Pelaksanaaa Upacara Panca Yadnya dalam Agama Hindu. Singaraja: Dinas Agama Hindu dan Budha Kabupaten Buleleng.

Koentjaraningrat. (1980). Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Koentjaraningrat. (1985). Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: Penerbit PN Balai Pustaka.

Mantra, I. B. (1989). Masalah Sosial Budaya khususnya Pembangunan di Bali, dalam rangka Menyongsong Era Tinggal Landas. disampaikan dalam rangka Dies Natalis XXII dan Wisuda Seniman Sarjana Ke-I, STSI Denpasar, 21 Februari 1989. Denpasar.

Marajaya, I. M. (2015). Buku Ajar: Estetika Pedalangan. Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar.

Oka, I. B. (1993). Pembangunan Bali yang Berwawasan Budaya. Mudra Jurnal Seni Budaya, Edisi Khus, 1–15.

Rahmanto, B. (1993). Ke Arah Pemahaman Lebik Baik tentang Mitos. Basis, Majalah Kebudayaan Umum, 10.

Sedana, I. N. (2002). Disertasi, Kawi Dalang: Creativity in Wayang Theatre. University of Georgia.

Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Soedarsono, R. . (1994). Pengantar Sejarah Kesenian I (Bahan Kuliah untuk Program Studi Seni Pertunjukan, Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora, Fakultas Pasca-Sarjana). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sugriwa, I. G. B. (1963). Ilmu Pedalangan/Pewayangan. Denpasar.

Sustiawati, N. L. (2015). Pendidikan Seni Masakini. Prosiding Mahadaya Seni Pertunjukan, 23–35.

Teeuw, A. (2015). Sastra dan Ilmu Sastra (Cetakan ke). Bandung: Penerbit PT. Dunia Pustaka Jaya.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


image hostimage host