IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL BATANG HARING MELALUI UPACARA RITUAL TIWAH YANG MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF DESTINASI PARIWISATA DI KALIMANTAN TENGAH

Daniel Pandu Mau, Yesarela Pandu Mau

Sari


Abstrak

Penelitian ini merupakan studi etnografi yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam upacara ritual Tiwah sebagai implementasi dari kearifan lokal Batang Haring. Selain itu, mengkaji perannya sebagai implementasi strategi diferensiasi yang menciptakan produk daya tarik wisata yang memiliki keunikan sehingga dapat membangun keunggulan kompetitif destinasi pariwisata di Kalimantan Tengah. Data dikumpulkan menggunakan teknik triangulasi, yaitu penggabungan data observasi (partisipatif, terus terang, dan tersamar), wawancara (semi tersruktur, mendalam dan alamiah, serta dalam suasana yang tidak formal), serta dokumentasi. Data tersebut bersumber dari situasi sosial yang ada di Kalimantan Tengah melalui aktivitas kearifan lokal upacara ritual Tiwah yang dilakukan masyarakatnya. Data yang terkumpul, berupa catatan etnografi dari informan, dianalisis dengan menggunakan empat tahapan, yaitu analisis wawancara etnografi, analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, serta penarikan kesimpulan guna menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai kearifan lokal Batang Haring dalam upacara ritual Tiwah mampu menghasilkan sebuah keunikan yang berbeda, sehingga dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata berkonsep budaya. Berbagai artifak yang muncul melalui upacara ritual tersebut (sakral maupun propan) dapat dijadikan simbol keunikan Kalimantan Tengah. Keunikan dalam pelaksanaannya tidak hanya akan dapat menciptakan diferensiasi dengan daerah-daerah lainnya, tetapi juga akan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan karena menciptakan kesan kuat terhadap pelestarian budaya warisan leluhur yang penuh kedamaian. Diharapkan melalui pemanfaatan nilai-nilai kearifan lokal tersebut, selain sebagai bentuk pelestarian budaya, mampu mengembangkan destinasi pariwisata Kalimantan Tengah yang berkompetitif dan berkelanjutan.

Kata kunci: Batang Haring; Dayak-Kaharingan; Kalimantan Tengah; Kearifan Lokal; Tiwah


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Barney, J. B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management, 17(1), 99-120. https://doi.org/10.1177/014920639101700108

Barney, J. B., & Clark, D. N. (2007). Resource-based theory: Creating and sustaining competitive advantages. Oxford University Press.

Bendesa, I. K. G. (2010). Pengembangan kearifan lokal sebagai basis ekonomi.

Bharadwaj, S. G., Varadarajan, P. R., & Fahy, J. (1993). Sustainable competitive advantage in service industries: A conceptual model and research propositions. Journal of Marketing. 57(4), 83-99. https://www.jstor.org/stable/1252221

Budiastika, I. M. (2022, January 17th). Implementasi ajaran tri hita karana dalam kehidupan. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/hindu/implentasi-ajaran-tri-hita-karana-dalam-kehidupan-4s9s1u#:~:text=hal%2Dhal%20lainnya.-,Tri%20Hita%20Karana%20merupakan%20konsep%20atau%20ajaran%20dalam%20agama%20Hindu,toleransi%20dan%20penuh%20rasa%20damai.

Collins, J. C., & Porras, J. I. (1996, September-October). Building Your Company’s Vision. Harvard Business Review.

Grant, R. M. (1999). The resource-based theory of competitive advantage: Implication for strategy formulation. California Management Review. 33(3), 3-23. https://doi.org/10.1016/B978-0-7506-7088-3.50004-8

Indonesia. Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. (2020). Letak, batas, dan luas wilayah. https://dishut.kalteng.go.id/page/87/letak-batas-dan-luas-wilayah

Mau, D.P., & Sukawati, T. G. R. (2019). The values of batang haring as local wisdom in building the sustainable competitive advantage of tourism destination in Central Kalimantan. Journal of Business on Hospitality and Tourism, 05(02), 249-263. http://dx.doi.org/10.22334/jbhost.v5i2.164

Porter, M. E. (1980). Competitive strategy: Techniques for analyzing industries and competitors. Free Press.

Porter, M. E. (1986). Competition in global industries. Harvard Business School Press.

Rumelt, R. P. (1984). Towards a strategic theory of the firm. Competitive Strategic Management. 26(3), 556-570.

Sangalang, I., Darjosanjoto, E. T. S., & Faqih, M. (2011, January 21st-22nd). Understanding space based on the symbol of batang garing on dayak ngaju house [Paper Presentation]. In Local Wisdom in Local Era: Enhancing the Locality in Architecture, Housing, and urban Environment. International Conference, Yogyakarta, Indonesia (Pp. 118-126). Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Duta Wacana Christian University.

Sukawati, T. G. R. (2014). Merajut nilai-nilai kearifan kokal untuk membangun keunggulan daya saing berkelanjutan (studi etnografi pemasaran pariwisata di ubud) [Doctoral Disertation, University of Brawijaya]. UB Library Repository. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160693/

Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran (Edisi Pertama). CV. Andi Offset.

Wernerfelt, B. (1984). A resource-based view of the firm. Strategic Management Journal, 5(2), 171-180. https://www.jstor.org/stable/2486175




DOI: https://doi.org/10.55115/cultoure.v4i2.3550

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##