Budaya Memandikan Hukum Tua Menurut Perspektif Teologi Kristen di Minahasa Utara
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Bevans, S. B. (2002). Model-Model Teologi Kontekstual. Ledalero.
Budiono, K. (2009). Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi Manusia. Jalasutra.
Clifford, A. M. (2001). Intoducing Feminist Theology. Orbis Book.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative dan Quantitative Approach. Sage Publication.
Fretheim, T. E. (2005). God and world in the Old Testament : A Relational Theology of Creation. Abingdon press.
Guthrie, D. (1981). Teologi Perjanjian Baru 1: Allah, Manusia, Kristus. BPK Gunung Mulia.
Hoekema, A. A. (2003). Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah. Momentum.
Keraf, S. (2014). Filsafat Lingkungan Hidup, Alam sebagai Sebuah Sistem kehidupan. Kanisius.
Küster, V. (2010). The Many Faces of Jesus Christ. Orbis Book.
Kwok Pui Lan. (1995). Discovering The Bible in The Non Biblical World. Orbis Books.
Mundu, J. B. (2005). Jesus Christ an Adivasi and Ancestor : A Theological Reflection From the Adivasi Perspective. Jevadhara, vol XXXV., 235.
Nordtvedt, J. (2009). A Christian Response to Hakka Chinese Ancestor Practices. In A. Jebadu (Ed.), Bukan Berhala! Penghormatan Kepada Para Leluhur (p. 66). Ledalero.
Pattiasina, J. . (2008). Pemujaan terhadap Leluhur; Tentangan Pelayanan Gereja Protestan Maluku. In Kemurahan Allah Yang Mengampuni (p. 2). Penerbit PpsAK UKIM.
Purwatma, M. (2012). Berteologi Cara Asia. Pusat Pastoral Yogyakarta.
Schreiter, R. J. (2011). Rancang Bangun Teologi Lokal. BPK Gunung Mulia.
Singgih, E. G. (2000). Berteologi dalam Konteks, Pemikiran-pemikiran mengenai Kontekstualisasi Teologi di Indonesia. BPK Gunung Mulia.
Singgih, E. G. (2004). Pelayanan Gereja yang Kontekstual di Indonesia pada Permulaan Milenium III. In Mengantisipasi Masa Depan: Berteologi dalam Konteks di Awal Millennium III (p. 19). BPK Gunung Mulia.
Singgih, E. G. (2009). Dua Konteks, Tafsir-tafsir Perjanjian Lama sebagai Respons atas perjalanan reformasi di Indonesia. BPK Gunung Mulia.
Singgih, E. G. (2010). A matter of re-interpreting certain Biblical texts: response to Klaas Spronk. Gema Teologi, 34(1), 1–6. http://journal-theo.ukdw.ac.id/index.php/gema/article/view/20
Singgih, E. G. (2011). Dari Eden ke Babel,Sebuah Tafsiran Kejadian 1-11. Kanisius.
Singgih, E. G. (2012). Dari Israel Ke Asia, Masalah Hubungan Antara Kontekstualisasi Teologi dengan Interpretasi Alkitabiah. BPK Gunung Mulia.
Tular, D. (1993). “Opoisme” Teologi Orang Minahasa, Suatu Diskusi Dalam Rangka Dialog Kemitraan. Lembaga Telaah Kekristenan Dan Kebudayaan (LETAK).
Vansina, J. (1985). Oral Tradition as History. James Currey Ltd.
Yewangoe, A. . (2004). Sang Rekonsiliator. In A. Yewangoe (Ed.), Kontekstualisasi Pemikiran Dogmatika di Indonesia (p. 117). BPK Gunung Mulia.
DOI: https://doi.org/10.55115/purwadita.v7i2.3227
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya
ISSN 2621-1017 (Online) 2549-7928 (Printed)
Published by Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
W : http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita
E : hengkiprimayana@stahnmpukuturan.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.